Pages

Thursday, August 9, 2012

Berhenti Berharap (updated: 13 Maret 2013)

Snapy, tengah malam

Semua kalimat di bawah ini bukan kalimat bersayap dan tidak mengandung kode apa pun.

Selarut ini saya ada di Snapy Gandaria, untuk menuangkan pikiran saya ke dalam tulisan. Saya tidak akan bisa istirahat dengan tenang jika belum menulis ini. Siang tadi, lagi-lagi, saya bertengkar hebat dengan adik saya Enna dan ibu saya. Sampai saat ini saya belum bisa menghapus sakit hati dan dendam saya pada keluarga saya.

Mereka yang telah menghancurkan hidup saya, dengan membuat rencana-rencana tak jelas nya bagi saya; terus memberikan berbagai petunjuk; tapi tak pernah mengakuinya. Yang membuat saya sakit hati sekali, dari kalimat mereka seolah-olah saya sedang mengkhayal telah terjadi suatu konspirasi dan drama.

Jika mereka terbuka dan berterus terang mengenai semuanya -termasuk rencana perjodohan dan alternatif pilihan- saya justru tidak akan sakit hati. Ini sudah menghancurkan hidup saya, terus berdalih dan tak mengakui; sekarang malah makin menjadi; "menuduh" saya secara tidak langsung bahwa saya telah berkhayal difitnah oleh beberapa orang.

Yang saya tak mengerti, semuanya seperti teratur dan diatur, tapi tidak terkoordinir dengan baik. Contoh kecil adalah kejadian tadi siang, saya diminta mengantar ibu saya bersama Enna ke kelurahan untuk membuat KTP baru. Kata KTP diulang terus menerus sejak beberapa hari lalu sejak saya ngetweet tentang @Ciel_duke. Kemudian sering saya dengar kata, "Masa kakak nya ditendang?" << maksudnya @Ciel_duke.

Seperti nya mereka tidak mengerti bahwa @toiletcafe pun SEMPAT MERASA TERGANGGU SEKALI DENGAN TWEETS @Ciel_duke. Keluarga saya seolah-olah masih tetap mengira bahwa @Ciel_duke adalah "topeng" nya Chezar.

Kemudian hal kedua, Enna seperti nya juga merasa terganggu atas tweets saya yang memention nama keluarga besar suami nya, Panji. Enna juga seolah-olah seperti  "menuduh" saya telah berkhayal bahwa ada yang memfitnah saya terkait dengan kata Sudirman. Enna terus berdalih bahwa keluarga Sudirman juga tak mengetahui apa pun.

 Mungkin Enna terlalu naif untuk mengerti sindiran-sindiran di mainstream.

Sebenarnya saya sering melihat kata Sudirman muncul terus di timeline sejak saya masih memfollow beberapa orang termasuk @myARTasya, jadi saya juga sempat melihat dia mentweet salah satu post nya yang berjudul: PELACUR DAN SUDIRMAN. Entah itu ada kaitan nya dengan saya atau tidak; dan jika iya pun, apakah itu info terselubung bagi saya dari Tasya Sudirman bahwa telah ada fitnah atau justru ia menyindir saya. Entah lah. Yang pasti sepertinya Enna dan keluarga saya TIDAK MENGETAHUI POST @myARTasya yang ini http://artasyasudirman.blogspot.com/2011/02/pelacur-dan-sudirman.html :


Kejadian tadi siang sangat menyakitkan saya. Keluarga saya tidak pernah merasakan apa yang saya rasakan. Jika mereka BUKAN YANG MERENCANAKAN SEMUA INI DAN TIDAK TERLIBAT, SAYA JUSTRU AKAN RELA UNTUK MENGAMBIL LANGKAH ATAU TINDAKAN DEMI MEWUJUDKAN IMPIAN SAYA dengan laki-laki yang saya cintai. Ini mereka sudah menghacurkan hidup saya, tak mau mengakui, dan masih tega-tega nya terus menyalahkan saya dan seolah-olah seperti terus menerus menuduh saya berkhayal bahwa telah ada yang memfitnah saya.

Saye membangkang menentang keluarga saya karena mereka terus menebarkan segala petunjuk yg mengarah KE DUA ORG, yaitu B dan Z -dgn posisi petunjuk yg dibalik Z jd B, B jd Z- tp mrk tetap bsikap seolah tak mengetahui apa pun. Keluarga saya menebarkan segala petunjuk, bicara dalam bhs kode, tapi mrk trs bersikap seolah tak mengetahui apa pun; membuat kemarahan sy menjadi-jadi. Kemarahan sy makin menjadi, krn kel sy sering mengcopy gaya/kelakuan sy saat sdg berinteraksi (bicara jarak jauh/telepati) dengan B atau Z -bahkan ketika sy sdg sendirian di rmh pun mrk tetap bs tau apa yg sy lakukan saat berinteraksi melalui telepati- tapi (lagi-lagi) mrk tetap menyatakan bahwa mrk tak mengetahui apa pun.

Yang paling menyakitkan adalah ibu sy bhkan jg mengcopy perilaku sy saat berinteraksi jarak jauh (telepati); tapi beliau berkata, "jd orang biasa-biasa aja, kamu ngga bs telepati/mendengar suara apa pun.". Sebenarnya dari dulu saya juga tak pernah menggembar-gemborkan bahwa saya punya sixth sense. Saya justru cenderung menutupi dari orang yang tak terlalu dekat dengan saya (hanya keluarga dan bekas sahabat-sahabat lama saya yang tau, itu pun tak semua).

Jika blh memilih, sy jg tak ingin punya sixth sense. sy bahkan sempat meragukan 'kelebihan' yg sy miliki ini. Mgkn sy akan trs merasa tak yakin, jk tak muncul isi convo telepati sy di timeline toiletcafe; yg bahkan kdg sering livetweet.

Setelah kejadian, saya mengetik panjang di hp utk B & Z, kalimat sy ditutup dgn "sy sakit hati sekali, lebaran ini sy tak mau silaturahmi kemana pun dan saya tak mau datang ke acara buka puasa bersama keluarga ayah saya minggu depan."

Tak lama kemudian, @toiletcafe ngetweet ini:



JIKA TAK ADA KOMUNIKASI DAN/ATAU KONSPIRASI ANTARA TOILETCAFE dan KELUARGA SAYA. BAGAIMANA MGKN TOILETCAFE BS TAU BHW KELUARGA SY SDH RESERVASI DI REST. DAPUR SUNDA CIPETE, 17 AGUSTUS MINGGU DEPAN???

FOTO DAPUR SUNDA (updated), akan saya post lagi di post terbaru saya nanti.
Keterangan: Ibu saya wafat pada hari Kamis, 16 Agustus 2012. Keluarga besar saya telah membayar dan memesan makanan di Dapur Sunda untuk buka puasa bersama keluarga besar dari pihak ayah saya. Jadi sepupu saya mengambil makanan-makanan yang telah dipesan tersebut dan dibawa ke acara tahlilan ibu saya pada malam hari, 17 Agustus 2012; setelah pemakaman.




 Keluarga sy yg merencanakan sgl hal tkait dgn B, tapi mrk jg yg MENGHANCURKAN TEORI SY DGN SECARA TAK LGS, MENGATAKAN SY MENGKHAYAL. Saya tidak memunculkan lagi post tentang The Love of My Life, karena lama-lama saya merasa B tak seperti dulu lagi; dan tak layak saya publish dan expose di tumblr dan atau blogpost saya.


Rumah keluarga yang harusnya bisa mengayomi orang-orang di dalam nya, sejak beberapa tahun terakhir terasa seperti "neraka" bagi saya. Sebenarnya saya tidak mau menulis seperti ini, karena saya bukan anak durhaka; tapi dari dulu apa pun yang saya perbuat tak pernah benar di mata ibu saya. Padahal jika ada apa-apa dalam keluarga, justru saya yang selalu maju untuk membela siapa pun di keluarga besar saya.


Saya agak susah memaafkan Boy dan Chezar jika mereka ternyata TIDAK MEMBERITAHU KELUARGA SAYA, BAHWA @Ciel_duke @penagenic dan @bang_ganteng BUKAN LAH CHEZAR GIRINDRA NATAKUSUMAH.

Saya agak susah memaafkan Boy dan Chezar jika mereka ternyata TIDAK MEMBERITAHU KELUARGA SAYA, BAHWA accounts anonim para perempuan murahan menjijikan yang ada di twitter; BUKAN LAH SAYA.
Saya agak susah memaafkan mereka berdua, setelah tau bahwa sepertinya mereka tidak menginfokan hal-hal yang penting pada keluarga saya. Karena tak ada nya info yang benar, imbas nya saya menjadi korban.

Saya pernah dikeroyok (dalam artian sebenarnya) oleh ayah, ibu, adik saya Tyas, dan ipar saya Doddy. Ayah saya meludahi wajah saya beberapa kali, ibu saya mencakar-cakar leher saya sampai kulit leher saya terangkat/mengelupas lalu menjambak rambut saya. Katika saya berontak, Doddy mencekik saya dan membenturkan badan dan kepala saya ke tembok kemudian menampar saya dengan sangat keras.

Malam itu, saya dan keluarga persis orang-orang yang kerasukan iblis-iblis yang sedang mengamuk.

Pagi hari nya saya meriang dan demam tinggi, tapi saya paksakan menyetir ke rumah tante saya -yang masih di Bintaro juga- untuk minta tolong mengobati luka-luka di leher saya. Saya susah mengobati luka saya sendiri, karena tangan saya susah digerakkan dan seluruh badan saya sakit.





Kini saya sudah meyerah dengan segala "khayalan" saya ini. Waktu nya berhenti berharap dan tetap terjaga agar tidak pernah bermimpi dan/atau mengkhayal lagi untuk bisa hidup bersama dengan Boy.


Di bawah ini adalah hasil screenshots terkait dengan segala alasan yang menyebabkan mati rasa nya saya pada cinta mati saya, yaitu B (the one):









 


0 comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.