Pages

Wednesday, June 6, 2012

Dua Dua Mei Duaribu Empat

Sebelum tanggal dua dua bulan lima di tahun duaribuempat

Bahkan gaung kesakitan sekencang gema takbir pun, tak dapat menahanmu.... 

"Bohongi aku sesekali, kejujuranmu menyakitkan.." katamu. Mungkin karena aku terlalu sering melafalkan nama yang sama.  

"Aku rela dicintai hanya dengan 1/4 keping hatimu.." pintamu tiap aku berkilah. 

"Raut itu masih ada. Aku tak ingin tak adil.." jawabku terbata. 

"Bukankah kau hanya bisa benar-benar mencintai, jika itu merupakan love at first sight?" tudingmu di suatu sore. 

"Ya" senggukku. 

"Berarti kau tak pernah mencintaiku. Aku tau pasti. Matamu tak menyiratkan ketertarikan saat pertemuan pertama.."

found on http://purplenachos.tumblr.com/page/43

Denting konstan sendok dan garpu tanda kegusaran. Tendangan kecil mampir di tungkaimu. 

 "Ssh, berisik!" protesku. 

Kamu meringis. Pertanda... kesakitan.

"Jika kau ingin aku tak gaduh tapi ingini cintaku nanti, cari di pusara; ketika aksaraku tak lagi terdengar. Ketika jasadku tak berkutik, tapi cintaku tak bergeming.." sentakmu.  

"Tolong sematkan doa dan lamatkan namaku dengan jelas, sejelas engkau tiap kali melafalkan namanya.."  

Kuminta kau tunggu aku hilangkan seraut bayangan. Belum genap hari ke 120, kau terhempas.. lalu lenyap. 

....dan tak pernah suruhku menunggu. 

 

 

0 comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.